Welcome to Nanda's Blogspot!

Kamis, 23 Desember 2010

Perjuangan seorang ibu di Negara Yunani

Beberapa tahun silam di Negara yunani, hiduplah seorang anak dan seorang ibu yang hidup sebatang kara. Sang ibu sebutlah siti maryam. Dan seorang putranya yang bernama ghozi. Ayahnya ghozi meninggal karena penyanyit jantung. Ghozi adalah pemuda tampan yang baik hati, suka menolong dan tidak sombong.
Ghozi temasuk anak yang sholeh. Namun, belakangan ini sifat ghozi berubah sedikit- demi sedikit akibat pergaulan dari teman-temanya. Setiap malam ghozi dan teman-temanya selalu meminum minuman beralkohol. Padahal, dahulu nya ghozi adalah anak yang anti miras, namun karena pergaulan di sekitarnya yang mendorong untuk mengubah sikap ghozi yang tadi nya teladan menjadi tidak berpendidikan dan lemahnya keimanan ghozi. Ia selalu berjudi bersama teman-temanya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Bahkan sering kali ia mencuri uang yang berada di lemari pakaian ibunya tanpa sepengetahuan ibunya.

Berbeda dengan ghozi, ibunya adalah seorang penjual sayur-mayur di pasar. Ia termasuk penjual yang sangat ramah. Ia selalu menjual sayur dengan harga yang murah walau ia hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari hasil penjualanya. Ia melakukan semua itu demi memenuhi kebutuhan ia dan anaknya.

Pada suatu ketika, sang ibu di datangi oleh sekelompok preman dan seorang saudagar kaya. Mereka bermaksud untuk menagih hutang-hutang anaknya yang selalu meminjam uang untuk berjudi. sang ibu pun di tagih secara paksa, namun apa daya, ia tidak mempunyai uang sama sekali, karna uang tabunganya telah habis di pakai untuk membayar sewa tempat berjualan di pasar tersebut. Karena saudagar sudah sangat marah akhirnya ia memberikan 2 pilihan, membayar hutang, atau anak lah yang menjadi korban dengan hukum penggal karena tidak membayar hutang. Sang ibu pun kaget, dan merasa sedih, akhirnya ia pun berencana untuk melindungi anaknya dari hukuman penggal tersebut.
Di saat pagi buta, sang ibu mengunjungi tempat penghukuman. penghukuman pun sudah tiba, ghozi baru akan di penggal setelah ada aba-aba, yaitu bunyi lonceng raksasa. Saat tiba waktu untuk di penggal, lonceng pun siap di bunyikan, namun saat tali lonceng di gerakan, lonceng tidaktidak mengeluarkan bunyi. Akhirnya, petugas pun mencoba gerakan yang lebih keras. Namun tidak ada bunyi lonceng sama sekali. Ternyata saat di lihat dalam lonceng ada seorang ibu-ibu tua yang sedang memeluk gandulan lonceng dalam keadaan yang sangat mengenaskan.ternyata ibu tua tersebut adalah ibunya ghozi. Kepala sang ibu berlumur darah, bahkan bisa di bilang pecah. Badannya yang terombang ambing menjadi berlumuran darah, bahkan isi dalam perutnya pun keluar. Ghozi pun histeris menangis karena menyesali perbuatanya. Seandainya ia tidak berjudi dan tidak meminum minuman keras, ibunya tidak akan menjadi korban dan nekat memeluk gandulan, sehingga tubuhnya terbentur oleh dinding lonceng raksasa. Sungguh pengorbanan dan kasih saying ibu yang tiada hentinya.


(maaf kalo tulisan dan kalimatnya kurang efektif, hehe maklum yaa :D)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar